LATAR
BELAKANG PEMBANGUNAN VIHARA
Manusia merupakan salah
satu makhluk yang selalu mengalami perkembangan, setiap waktu tanpa disadari
seseorang sebenarnya telah mengalami perekembangan dan perubahan. Tetapi karena
adanya kegelapan didalam batin yang dibutakan oleh keserakahan, kebencian dan
kebodohan maka hal tersebut tidak disadarinya. Seiring dengan perkembangan
manusia dan perkembangan zaman, telah banyak memberikan perubahan hidup.
Demikian juga fenomena kehidupan semakin banyak pula dijumpai dan dialami dalam
rutinitas keseharian, baik itu sesuatu yang disukai atau sesuatu yang tidak
disukai, baik hal yang membahagiakan ataupun yang menyengsarakan. Berdasarkan
observasi, sudah tidak terhitung lagi jumlahnya seseorang mengalami kegagalan
dan ketidak mampuan dalam menghadapi semua masalah yang dialaminya yang
akhirnya berimbas kepada ganguan kesehatan yaitu peningkatan stres dan depresi
pada diri seseorang, sehingga seseorang banyak yang melampiaskan dan terjerumus
kepada cara-cara yang kurang tepat, seperti terjerumus kepada pengkonsumsian
minuman beralkohol sampai pada penggunaan obat-obat terlarang. Hal tersebut
tentu memeberikan suatu gambaran bahwa ketidak mampuan mental dan pondasi diri
seseorang rapuh. Apabila hal ini dibiarkan begitu saja tanpa adanya suatu solusi
yang tepat dan benar, maka akan memberikan keterpurukan yang berkepanjangan dan
ketidak seimbangan hidup seseorang.
Fenomema-fenomena yang
bermunculan tersebut merupakan bagian dari bentuk ketidak sehatan mental
manusia didalam menyeimbangkan hidupnya terhadap nilai-nilai spiritual, ketika
seseorang sudah mampu mengaktualisasi dirinya tehadap religiusitas maka akan
sangat memperkecil kondisi yang buruk mempengaruhinya. Meskipun masalah hidup
sering muncul maka hal itu tidak akan memberikan efek yang buruk baginya.
Karena nilai-niali dari spiritual akan memberikan kekuatan tersendiri bagi
seseorang untuk merubah hidupnya kearah yang positif.
Keinginan umat Buddha
di Kota Bangun untuk memiliki Vihara sendiri memang sudah sejak lama diharapkan,
akan tetapi keinginan tersebut terbentur dengan keadaan, sehingga demi menjalankan
rutinitas dan kewajiban sebagai umat Buddha mereka akhirnya meminjam salah satu
aula sekolah yang ada didaerah tersebut baik untuk keperluan Puja bhakti dan
sekolah minggu, dan lain-lain. Berdasarkan kondisi itulah ada seorang dermawan
yang memiliki kemurahan hati yang mendanakan lahan tanah untuk dijadikan
Vihara. Sesuai dengan rekomendasi dari Sangha
agar pembangunan segera dilaksanakan. Besar harapan kami, partisipasi dan dukungan
Saudara-saudari sedhamma dalam membantu merealisasi pembangunan Vihara
Pubharama.
TUJUAN
PEMBANGUNAN
Bertitik tolak dari fenomena
diatas maka kami berniat ingin membangun tempat ibadah yang kondusif yang
mengfungsikan sebagai tempat untuk memberikan pembinaan dan pembimbingan secara
spiritual. Adapun nilai fungsi yang akan digunakan Pubharama Buddhist Centre
(PBC) Kota Bangun, diantaranya yaitu :
1.
Sebagai tempat beribadah, sesuai dengan
keyakinan dan kepercayaan kepada Buddha.
2.
Sebagai tempat Binawidiya/ pendidikan
dan pembinaan melalui pembekalan spiritual untuk anak-anak, remaja dan
pemuda-pemudi.
3.
Menjadikan media komunikasi dan informasi
sosial untuk warga Kota Bangun.
PROGRAM
VIHARA PUBHARAMA
1.
Kebaktian Umum
2.
Kebaktian setiap Uposatha (Ce It dan Cap Go)
3.
Sekolah Minggu Buddhis (Anak-anak, Remaja dan Pemuda-pemudi)
4.
Kelas Meditasi
5.
Pernikahan Buddhis & Pemberkahan
6.
Pelepasan Satwa (Fang Shen)
7.
Media Sosial (Charity); Pengobatan gratis, Donor darah, dll
VISI
Menumbuh kembangkan
keyakinan yang kuat terhadap Buddha Dhamma serta dapat menerapkannya di dalam
kehidupan sehari-hari.
MISI
Melestarikan,
menjaga, dan membabarkan Buddha Dhamma demi kemajuan kualitas batin bagi semua
makluk.
0 komentar:
Posting Komentar