Ia terlahir dikeluarga terhormat, Sehat jasmani rohani, tidak terlahir dalam keadaan cacat, ia memiliki paras yang elok, ia memiliki materi berlimpah, ia merasakan ketenangan dan kebahagiaan. SemuaNya didapatkan melalui kemurahan hati dalam memberi (Catukka Nipata - Anguttara Nikaya)

Pages

DANA KEBAJIKAN DAPAT DISALURKAN MELALUI :

BCA CEMARA ASRI Rek. 8645011119 An. NGADI MULYO or DEWI CHRISTINE....[MEMBUTUHKAN BARANG MATRIAL:: BAJA WF, BESI COR, SEMEN, PASIR, BATU BATA, BATU KALI, KERAMIK, GENTING, BAJA RINGAN ATAP, CAT TEMBOK, PLAFON KUSEN, Dll]... INFORMASI:: Upa. Rudy Rachman (0819888683) Upi. Jenny Salim (061-77747288) Upi. Karista (085261013854) Upa. Edy Susanto (08126543129) atau Y.M Bhante Aggacitto (081269477978) di ITBC Cemara Asri

VIDEO

Pubharama Buddhist Centre. Diberdayakan oleh Blogger.

DOKUMENTASI PBC

Social Icons

Social Icons

Koleksi Video PBC

Koleksi Video PBC

Featured Posts

BUKU TAMU

Kamis, 06 Maret 2014

Mimbar Agama Buddha,
Oleh : Bhante Aggacitto 
 
PADA dasarnya untuk memperoleh keseimbangan batin (Upekkha), kebahagiaan (Sukha) dan ketenangan (Passaddhi) hidup banyak cara untuk meraih-Nya, namun tidaklah cukup sebagai umat Buddha apabila hanya sekadar membaca Kitab Suci atau buku-buku Dhamma yang hanya bertujuan untuk memiliki pengetahuan teoritis Buddha Dhamma belaka (Bahusutta).
Buddha Gotama selalu menganjurkan kepada para siswa-Nya agar seyogianya mempraktikkan Dhamma yang telah beliau ajarkan dengan bijaksana (Tidak hanya untuk para bhikkhu saja), tapi juga bagi umat perumah tangga (Gharavassa) mempunyai kewajiban yang sama.
Pada umumnya setelah mendengar kata-kata mempraktikkan Dhamma (Patipatti Dhamma), mungkin sebagian orang akan berpikir, ”Wah…berarti saya harus ber-vegetarian, saya harus meninggalkan keluarga, saya harus melepaskan semua harta kekayaan saya, dan saya harus tinggal dan hidup di Vihara” atau mungkin akan berpikir, “Oh, saya harus menjadi Bhikkhu dan tinggal di hutan”.
Sesungguhnya, praktik Dhamma tidaklah sedemikian rupa, meskipun kita sebagai seorang umat perumah tangga (Gharavassa) kita masih bisa menjalankan dan melakukan cara-cara yang sederhana tetapi hal itu masih dalam ruang lingkung ajaran Buddha. Di dalam Dhamma Vibhaga ada dijelaskan banyak cara yang dapat dilakukan untuk memperoleh keseimbangan batin, ketenangan dan kedamaian dalam kehidupan sehari-hari.

Dasa Punnakiriyavatthu : 
  1. Danamaya: Berdana adalah praktik Dhamma.
  2. Silamaya: Melaksanakan sila dengan sempurna adalah praktik Dhamma.
  3. Bhavanamaya: Pengembangan batin atau meditasi adalah praktik Dhamma.
  4. Apacayanamaya: Menghormat dan rendah hati adalah praktik Dhamma.
  5. Veyyavacamaya: Membantu dan melayani orang lain adalah praktik Dhamma.
  6. Patidanamaya: Memberikan jasa kepada orang/makhluk lain adalah praktik Dhamma.
  7. Pattanumodanamaya: Berbahagia melihat orang lain berbuat baik adalah praktik Dhamma.
  8. Dhammasavanamaya: Mendengarkan dan belajar Dhamma adalah praktik Dhamma.
  9. Dhammadesanamaya : Mengajarkan Dhamma  adalah praktik Dhamma.
  10. Ditthujukamma: Meluruskan pandangan agar berpandangan benar adalah praktik Dhamma.
Dari 10 poin tersebut akan lebih baik lagi jika didukung dengan adanya “Panca Bala”, yaitu:
  1. Saddha-Bala (Kekuatan yang bersumber dari Keyakinan) Yaitu keyakinan terhadap Tiratana, Keyakinan adanya Hukum sebab akibat/ hukum kamma dan keyakinan adanya Punabbhava/ kelahiran kembali.
  2. Viriya-Bala (Kekuatan yang bersumber dari Semangat dan ketekunan). Yaitu adanya suatu usaha yang dilakukan: Usaha mencegah hal yang buruk agar tidak muncul di dalam diri (Samvarappadhana)· Usaha untuk menghilangkan keadaan yang buruk yang telah muncul didalam diri (Pahanappadhana). Usaha untuk menimbulkan/memunculkan keadaan-keadaan yang baik didalam diri (Bhavanappadhana)· Usaha untuk menjaga dan meningkat keadaan-eadaan yang baik didalam diri (Anurakkhappadhana).
  3. Sati-Bala (Kekuatan yang bersumber dari Perhatian/ Kesadaran), yaitu adanya suatu kemauan di dalam menjaga perhatian dan kesadaran (Satisampajanna) yang di dalam aktivitas yang dilakukan.
  4. Samadhi-Bala (Kekuatan yang bersumber dari Kosentrasi). Yaitu adanya suatu kesadaran untuk menumbuhkembangkan kesadaran melalui perenungan-perenungan (Vimamsa) ke dalam diri.
  5. Panna-Bala (Kekuatan yang bersumber dari Kebijaksanaan). Yaitu adanya penggunaan kebijaksanaan yang dipergunakan untuk melihat dan menganalisa mana yang baik dan mana yang buruk serta menanamkan Hiri dan Ottapa (Malu dan takut akan perbuatan tidak baik) di dalam diri.
Apabila hal-hal tersebut dapat dilakukan dengan baik maka kebahagian dan kedamaian hidup baik saat ini maupun dikehidupan yang akan datang akan dapat diperolehnya.

Diakses dari Mimbar Agama Buddha Harian Andalas-Medan

0 komentar:

Posting Komentar